"Forum MPR Dunia diharapkan tidak hanya mengangkat nama Indonesia di mata dunia, tetapi juga nama Bandung dan Jawa Barat sebagai pusat budaya (heritage, kesenian, dan kuliner) sehingga sektor pariwisatanya terangkat. Forum MPR Dunia bertujuan untuk menciptakan kedamaian dunia (sesuai isi Pembukaan UUD 1945) atau kerjasama lainnya antar pimpinan parlemen (legislatif) dan majelis syuro.
Rabu pagi (19/10/22), Mas Ali mengirim pesan di WAG Pengurus Blogger BDG, "Bestie, antara tgl 21-24 ada acara MPR di Bandung. MPR mau undang 25 blogger buat ngobrol-ngobrol. Acara kali ini berbeda dengan acara sebelumnya. Ada yang bisa bantu colek blogger? BloggerBDG aja." Gaung bersambut, meski kata Teh Nchie, "Meni dadakan bestieee." Dan obrolan pun berlangsung seru, salah satunya, "Wah asik, bisa ketemuan yaa kitaaa."
Selama masih ada yang memastikan siapa memegang siapa, acara ini pun langsung disambut dengan baik. Mas Ali sebagai yang pertama kali dihubungi oleh Teh Ati (perwakilan dari MPR) ternyata tidak datang karena harus istirahat setelah ada acara di Jakarta. Alhamdulillah ada empat pengurus Blogger BDG yang dipaksain bisa hadir, yaitu sosok itu, Teh Nchie, Teh Efi, dan Teh Tian. Semua memegang peranannya masing-masing.
Akhirnya, 25 blogger berkumpul di Hotel Novotel Cihampelas Bandung untuk memenuhi undangan MPR pada hari Sabtu siang (22/10/22) di Ruang Voltaire. Sebelumnya para blogger ini mendapatkan sambutan mengenyangkan di The Square Restaurant karena pihak MPR memang menyediakan makan siang sebelum acara diskusi yang bertema 'Penguatan Diplomasi Majelis Permusyawaratan/Lembaga Senat melalui Forum Majelis Permusyawaratan Dunia' dimulai.
Alhamdulillah menu-menu yang disediakan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai makan siang yang recommended. Ada banyak pilihan dan semuanya enak. Sosok itu sendiri memulainya dengan menyantap salad dan buah-buahan, lalu menuju hidangan utama berupa nasi goreng plus mie, daging sapi, dan daging ayam. Penutupnya adalah es cendol yang dipadupadankan dengan es krim. Nikmaaat!
Forum MPR Dunia
Diskusi Asyik dengan Bu Titi
Tepat pada pukul 13.00 WIB acara dimulai di lantai tiga. 25 blogger hadir tepat waktu dan mereka pun mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia. Sebagai penghangat karena perut sudah terisi penuh dan agar tidak mengantuk, peserta diajak bermain games oleh Kang Raja Lubis yang bertindak sebagai MC. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dimana masing-masing kelompok diharuskan untuk menghapal tema acara.
Tiap peserta mendapatkan jatah satu kata sehingga setiap kelompok kudu bisa menyelesaikan semua kalimat dari tema diskusi tersebut. Setelah dicoba beberapa kali akhirnya yang jadi pemenang adalah kelompok tiga yang berisikan para Generasi X hehehe. Acara diskusi baru dimulai saat Bu Titi yang bernama lengkap Siti Fauziah, SE, MM, selaku Plt. Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI memasuki ruangan.
Kang Raja Lubis kemudian memimpin doa dan selanjutnya meminta Teh Risky untuk memandu semua peserta menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Meski tanpa diiringi musik, para peserta dengan khidmat menyanyikan secara akapela lagu kebangsaan negara kepulauan ini. Hingga akhirnya acara langsung dipegang oleh Bang Aswi yang ditunjuk sebagai moderator diskusi. Lalu Bu Titi pun membuka sambutannya.
“Konferensi internasional ini diikuti 15 delegasi dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam dalam rangka curah pendapat pembentukan Forum MPR Dunia atau nama lain yang nanti disepakati para delegasi. Selasa (25/10/22), sebelum acara pembukaan di Gedung Merdeka, para delegasi melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka. Ini mengingatkan dan mengulangi apa yang pernah dilakukan delegasi yang mengikuti Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Masyarakat Bandung bisa datang hadir dan ikut menyaksikan langsung historical walk dari para delegasi ini. Mereka juga bisa menyaksikan seni tari dari Provinsi Jawa Barat yang menyambut para delegasi. Ini jelas menjadi promosi bagi Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, delegasi konferensi juga melihat-lihat Gedung Merdeka yang menjadi cagar budaya dan mengunjungi Museum KAA.”
Insya Allah acara Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (International Conference of Speakers of Consultative Assembly, Shura Council or Other Similar Names of The Organization of Islamic Cooperation Member States) atau mari sebut saja sebagai Forum MPR Dunia ini akan berlangsung 24-26 Oktober 2022.
Masyarakat Bandung atau siapa saja bisa mengikuti tayangan live streaming jalannya konferensi internasional ini melalui link https://mpr.go.id/publikasi/live-streaming atau https://www.youtube.com/watch?v=P1hd_XpgCNA sehingga bisa melihat para delegasi dari negara Arab Saudi, Iran, Bahrain, Maroko, Malaysia, Palestina, Mesir, Brunei Darussalam, Indonesia, dan negara lainnya. Selain Bu Titi, juga hadir Kang Wawan atau Budi Muliawan, SH, MH, Kabag Humas Setjen MPR.
Forum MPR Dunia
Forum MPR Dunia Mendukung Presidensi Indonesia dalam G20
Acara diskusi tersebut dimoderatori oleh Bang Aswi, Ketua Blogger BDG, yang biasa dipanggil sosok itu. Tepat pada pukul 14.00 WIB, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR hadir dengan penuh senyum. Pak Fadel dalam sambutannya mengatakan bahwa Forum MPR Dunia ini adalah sebagai bentuk dukungan dari MPR berkaitan dengan kepemimpinan Indonesia dalam G20.
Untuk pertamakalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerjasama 20 ekonomi utama dunia. Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 20 November 2022. Serah terima keketuaan atau handover, berlangsung pada KTT G-20 di Roma, Italia, pada 31 Oktober 2021 dari PM Mario Draghi (Presidensi Italia) kepada Presiden Joko Widodo.
G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia dengan komposisi anggota mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global. Anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
“Kita ingin pertemuan G20 tidak saja di antara para eksekutif, tetapi legislatif (parlemen) pun terlibat dalam kegiatan G20. Maka, kita buat konferensi internasional yang diikuti para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam di Bandung ini,” lanjut mantan Gubernur Gorontalo ini. “Harapannya, pembentukan Forum MPR Dunia ini menjadi legacy buat MPR RI yang sekarang maupun yang akan datang.
Nanti kita lihat bentuk forum ini agar tidak terjadi tumpang tindih dengan forum parlemen lainnya. Forum MPR Dunia atau nama lain yang nanti disepakati, akan lebih banyak membicarakan kerjasama antar-majelis permusyawaratan dan masalah-masalah perdamaian dunia. Mudah-mudahan lebih banyak lagi negara bisa hadir dan semoga acara ini bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Acara Forum MPR Dunia sudah dimulai sejak kemarin malam (24/10/22), yaitu Welcoming Dinner di Hotel Pullman. Dilanjutkan dengan History Walk dari Hotel Savoy Homann ke Gedung Merdeka pada hari ini (25/10/22) sekaligus Opening Speech di Gedung Merdeka. Hingga akhirnya ada pembacaan MoU dan Komunike di Hotel Pullman pada pukul 09.00 WIB (26/10/22).[]
0 Comments